JUJUR

Seringkali kita menjalani sesuatu yang tidak baik tapi dengan dalih demi menunaikan kewajiban sebagai manusia. Mengisi sejengkal yang berujung di pembuangan, merasuk kedalam otak dan uluhati. Akankah kita terus bertahan seperti itu ?

Sudah tidak nyaman. Bolehkah aku merasa tidak bersyukur seperti ini, Tuhan? Kebohongan demi popularitas sangat tidak sesuai didiriku. Apakah branding diri selalu dibarengi dengan "frame ketidakjujuran"? 

Gejolak demi gejolak dalam jiwa selalu mengikuti bayanganku. Entah cahaya gelap atau terang bayangan itu selalu ada. Apakah kita manusia selalu berjalan di takdir seperti itu? 

Boleh tidak aku merasa tidak bersyukur, sekali lagi ? 

Apakah ini jujur atau naif?

Berharap lingkungan bersih, jujur dan sepadan apakah ada di dunia ini?

Tolong beriku petunjuk, Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya , Fira.

Dera

Semakin Hari Semakin Paham